Dalam Ceramah / Pengajian ini Abah Guru Sekumpul mencerikan seoarang Pemuda dan Malaikat maut di jaman Nabi Sulaiman
Alkisah, di masa kenabian Sulaiman a.s. yang penuh dengan mukjizat dan kebijaksanaan, hiduplah seorang pemuda yang bekerja sebagai penenun. Suatu hari, saat pemuda itu sedang menenun kain di tokonya, Malaikat Maut datang menghampirinya.
Malaikat Maut menatap tajam ke arah pemuda itu, sebuah tatapan yang membuat pemuda itu bergidik ketakutan. Wajah Malaikat Maut terlihat garang dan seolah-olah sedang mencari sesuatu. Pemuda itu, yang belum pernah melihat Malaikat Maut sebelumnya, merasakan firasat buruk yang luar biasa. Ia yakin bahwa Malaikat Maut datang untuk mencabut nyawanya.
Dalam kepanikannya, pemuda itu segera berlari mencari perlindungan kepada Nabi Sulaiman a.s. Setibanya di istana, ia menceritakan pertemuannya dengan sosok yang menakutkan itu.
"Wahai Nabi Allah, tadi ada seorang yang berwajah menakutkan menatap saya dengan pandangan yang aneh. Saya sangat takut, saya yakin dia adalah Malaikat Maut yang akan mencabut nyawa saya. Tolonglah saya, wahai Nabi Sulaiman!" pinta pemuda itu dengan gemetar.
Nabi Sulaiman a.s., yang dianugerahi kemampuan berbicara dengan berbagai makhluk dan menguasai angin, tersenyum mendengar cerita pemuda itu. Beliau pun berkata, "Baiklah, jangan khawatir. Apa yang engkau inginkan?"
Pemuda itu menjawab, "Wahai Nabi Allah, tolong pindahkan saya ke tempat yang paling jauh dari sini, ke negeri India yang belum pernah terjamah oleh siapa pun!"
Nabi Sulaiman a.s. yang bijaksana, memahami maksud pemuda itu. Beliau pun mengabulkan permintaannya dan memerintahkan angin untuk membawa pemuda itu ke negeri India dalam sekejap mata.
Tak lama setelah pemuda itu pergi, Malaikat Maut pun datang menemui Nabi Sulaiman a.s. Nabi Sulaiman a.s. lantas bertanya kepada Malaikat Maut, "Wahai Malaikat Maut, mengapa engkau tadi menatap seorang pemuda dengan pandangan yang begitu tajam hingga membuatnya ketakutan?"
Malaikat Maut menjawab, "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya saya tidak bermaksud menakutinya. Saya hanya terkejut dan bingung. Allah SWT memerintahkan saya untuk mencabut nyawa pemuda itu di negeri India, tepatnya di suatu tempat yang sangat jauh dari sini. Namun, saya melihatnya masih berada di sini, di hadapan saya. Saya berpikir, bagaimana mungkin saya bisa mencabut nyawanya di India jika dia masih berada di sini? Itulah sebabnya saya menatapnya dengan tatapan keheranan."
Nabi Sulaiman a.s. pun tersenyum dan menjelaskan, "Ketahuilah, wahai Malaikat Maut, pemuda itu tadi ketakutan dan meminta saya untuk memindahkannya ke India. Dan saya telah mengabulkan permintaannya."
Malaikat Maut pun mengangguk, memahami hikmah di balik peristiwa itu. Ia kemudian berkata, "Subhanallah, Maha Suci Allah. Sungguh, takdir Allah tidak akan pernah tertukar atau terlambat."
Hikmah dari Kisah Ini:
Kisah ini mengajarkan kita beberapa pelajaran penting:
- Takdir Adalah Rahasia Allah: Kematian adalah takdir yang pasti akan menjemput setiap makhluk bernyawa, dan waktunya telah ditentukan oleh Allah SWT. Tidak ada yang bisa lari atau menghindarinya, meskipun mencoba lari sejauh apa pun.
- Kuasa Allah Tak Terbatas: Allah SWT memiliki kuasa penuh atas segala sesuatu, termasuk hidup dan mati. Peristiwa yang terlihat kebetulan atau tidak terduga, sejatinya telah digariskan dalam takdir-Nya.
- Pentingnya Iman dan Tawakal: Daripada hidup dalam ketakutan akan kematian, lebih baik kita mempersiapkan diri dengan beriman kepada Allah SWT dan bertawakal sepenuhnya kepada-Nya.
Posting Komentar untuk "Guru Sekumpul - kisah pemuda dan malaikat maut di jaman nabi Sulaiman"